Budidaya Tanaman Mawar
Cara
membudidayakan atau memperbanyak tanaman mawar ini cukup banyak antara lain
melalui biji, setek, okulasi, cangkokan dan membelah anakan. Namun untuk lebih
praktis sebaiknya digunakan cara setek. Cara ini dianggap ampuh karena dapat
membuat bunga mawar menjadi tumbuh banyak.
Namun bisa juga dengan melakukan pembibitan. Supaya
tumbuh dengan baik. Pilih biji bibit yang bagus (jika ditaruh di air maka akan
tenggelam). Selanjutnya dengan melakukan penyiapan benih dengan memilih buah
mawar yang produktif berbunga atau sudah unggul dan sudah matang kemudian
dipetik. Siapkan lahan berupa tanah yang berhumus dan juga berpasir dengan
perbandingan 1:1. Lalu masukkan biji mawar tadi ke dalam tanah tersebut dan
disiram dengan air bersih hingga cukup lembab.
Kemudian tanamkan buah mawar kedalam tanah tersebut
hingga terkubur. Biarkan buah mawar membusuk pada kondisi media yang lembab.
Waktu yang diperlukan berkisar antara 2 hingga 9 bulan.
Setelah kurun waktu pembusukan buah mawar selesai, angkat
biji-biji mawar dari buah yang telah membusuk dan jangan lupa pilih biji mawar yang paling baik, yaitu jika ditaruh
di air maka ia akan tenggelam. Kemudian cuci biji mawar dengan air lalu
dikeringkan di tempat teduh. Semaikan biji mawarsecara merata menurut barisan pada jarak
antar-baris 5- 10 cm di dalam bak atau baskom. Biji akan berkecambah pada saat
empat minggu setelah disemaikan.
Pemeliharaan pembibitan dilakukan dengan menyiram tempat
penyemaian secara rutin satu hingga dua kali dalam sehari. Lalu masukkan bibit
mawar yang sudah cukup besar ke dalam polybag kecil yang telah diisi dengan
campuran tanah, pasir, dan pupuk organik. Kemudian lakukan pemindahan bibit
dengan cara memindahkan tanam bibit mawar yang telah berumur 22 bulan ke lahan
berupa tanah di kebun atau tempat yang diajdikan sebagai tempat penanaman tetap
atau permanen, seperti misalnya pot.
Tahap selanjutnya yaitu dengan melakukan tahapan
penanaman bunga mawar seperti yang telah dijelaskan di atas yaitu dengan
menggunakan tanah yang subur dan gembur serta mendapat sinar matahari agar
memperkuat
tanaman mawar tersebut, baik untuk yang
ditanam di kebun maupun di pot. Jangan lupa memberikan pupuk kandang atau pupuk
buatan yang memang khusus disediakan untuk penanaman bunga mawar. Pemberian pupuk dilakukan dengan
cara disebar hingga merata dengan tanah agar terserap hingga ke akarnya.
Untuk penanaman di kebun jangan lupa membuat bedengan
dengan ukuran lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm, jarak antar bedengan 30-40 cm,
dan panjangnya tergantung keadaan lahan. Kita juga bisa membuat bentuk taman
mawar sesuai dengan selera kita yang tentunya serasi dengan pekarangan sekitar
agar terlihat lebih indah.
2.7 Manfaat dan Kandungan Kimia
Tanaman Mawar
Dibalik keelokan warna bunga mawar, ternyata juga
terkandung khasiat sebagai obat alami. Bilamana anda sempat pergi jalan jalan
ke Bangkok, akan anda jumpai makanan yang terbuat dari bunga mawar. Banyak
restoran di bangkok yang menyuguhkan menu andalan dari bahan bunga ini.
Bunga ini aman dikonsumsi dan memiliki beberapa khasiat.
Minyak atsiri nya mengandung geraniol dan limonene yang berfungsi sebagai
antiseptik, pembunuh jamur candida albican penyebab keputihan dan menambah daya
tahan tubuh. Harum aroma bunga mawar juga sering digunakan sebagai aromaterapi
yang bersifat menenangkan juga meningkatkan mood.
Daun kelopak bunganya yang kering juga dapat untuk
mengharumkan teh. Caranya sangat mudah, anda campurkan sedikit kelopak bunga
kering bersama teh dan rebuskan air kemudian saring, anda akan menikmati
segarnya teh sambil menghirup aroma bunga mawar yang dapat meningkatkan mood.
Bunga mawar biasanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias
karena warnanya yang menarik. Ada beberapa orang yang memanfaatkan mawar
sebagai perawat kecantikan, yaitu dengan menggunakan air mawar. Hal ini
dikarenakan di dalam mawar terdapat kandungan vitamin C yang bermanfaat untuk
meningkatkan produksi kolagen yang berperan menjaga elastisitas dan kelembaban
kulit.
Namun, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui
khasiat obat dari bunga mawar. Di dalam bunga mawar tidak hanya terdapat
vitamin C tetapi juga ada zat kimia lain yang terkandung didalamnya, antara
lain tannin, geraniol, nerol, sitronelol, asam geranik, terpene, flavonoid,
pektinm polyphenol, vanillin, karotenoid, stearopten, farnesol, eugenol,
feniletilakohol, vitamin B, E, dan K.
Dengan banyaknya kandungan yang terdapat dalam bunga
mawar, maka bunga mawar tersebut dapat dijadikan sebagai bahan baku obat,
antara lain sebagai pengobatan aromaterapi, anti kejang, pengatur haid,
menyembuhkan infeksi, menyembuhkan sekresi empedu, dan menurunkan panas badan
(daun dan kelopak bunga mawar). Selain itu, mawar dapat pula dijadikan sebagai
antiseptic, pembunuh jamur candida albican penyebab keputihan, menambah daya
tahan tubuh, mengobati gigitan serangga berbisa, dan juga sebagai anti acne
(Suyanto, 2006).
Menurut Izky (2009) di dalam Bunga mawar terdapat
Antosian, yang merupakan salah satu zat pewarna alami berwarna kemerah-merahan
yang larut dalam air dan tersebar luas di dunia tumbuh-tumbuhan. Zat warna ini
banyak diisolasi untuk digunakan dalam beberapa bahan olahan, makanan
maupun minuman.
Pada kondisi asam, antosianin akan lebih stabil
dibandingkan dengan pada kondisi basa atau netral. Antosianin juga tergolong
senyawa flavonoid yang memiliki fungsi sebagai antioksidan alami. Selain itu,
antosianin mampu menghentikan reaksi radikal bebas dengan menyumbangkan
hidrogen atau elektron pada radikal bebas dan menstabilkannya. Hal tersebut
dikarenakan terdapatnya 2 cincin benzena yang dihubungkan dengan 3 atom C dan
dirapatkan oleh 1 atom O sehingga terbentuk cincin diantara 2 cincin
benzena pada antosianin.
0 komentar:
Posting Komentar